Senin, 12 Desember 2011

Jenis-Jenis Pasar Uang dalam Sistem Keuangan


Untuk memenuhi berbagai fungsi yang dibebankan, sistem keuangan melakukannya melalui pasar keuangan. Pasar ini dapat dikatakan sebagai penghubung antara unit defisit dan unit surplus. Pasar keuangan terdiri atas pasar uang dan pasar modal yang menyalurkan tabungan milik masyarakat kepada individu, perusahaan, atau lembaga-lembaga lain yang memiliki pengeluaran lebih banyak dari pada penghasilannya.
a.    Pasar Uang.
Pasar uang pada dasarnya pasar untuk dana-dana yang bersifat jangka pendek, dimana kelebihan dana sementara dari lembaga-lembaga, perusahaan-perusahaan, dan individu digunakan untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang sedang mengalami kekurangan dana sementara pula. Secara umum, surat berharga yang jatuh tempo satu tahun atau kurang digolongkan sebagai instrumen pasar uang.

b.    Pasar Modal.
Pasar modal adalah pasar yang dirancang untuk membiayai investasi jangka panjang bagi unit-unit usaha, lembaga pemerintah, maupun rumah-tangga. Transaksi dalam pasar modal memungkinkan pembangunan pabrik, jalan-jalan tol, dan perumahan. Instrumen keuangan yang digunakan dalam pasar modal memiliki masa jatuh tempo melebihi satu tahun dan nilainya bervariasi.

Sumber: Business an Introduction Oleh Husein Umar

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
a.       Harga Barang/Jasa
Ketika harga naik, penjual akan menambah jumlah barang karena ingin memperoleh keuntungan yang besar. Ketika harga turun, penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya karena takut mengalami kerugian.
b.       Harga Input/Biaya Produksi
Harga input turut mempengaruhi kuantitas yang ditawarkan. Ketika harga tenaga kerja, modal, bahan baku, dan bahan pembantu naik, produsen akan terdorong untuk mengurangi kuantitas yang ditawarkan karena menanggung biaya yang lebih besar.
c.       Teknologi Produksi
Teknologi produksi yang digunakan ikut mempengaruhi kuantitas yang ditawarkan sehingga mempengaruhi penawaran.
d.       Ekspektasi Penjual/Produsen
Jika penjual memperkirakan harga barang tersebut akan naik, maka ia akan menambah kauntitas barang tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika produsen memperkirakan harga barang akan turun, maka ia akan mengurangi kuantitas barang yang dijualnya.
e.       Keuntungan yang Diinginkan oleh Produsen
Besar-kecilnya keuntungan yang diinginkan oleh produsen akan ikut mempengaruhi besar-kecilnya harga jual sehingga jumlah barang yang ditawarkan pun akan banyak terpengaruhi. Semakin besar keuntungan yang akan diperoleh semakin besar harga jual dan semakin banyak barang yang ditawarkan, sebaliknya semakin kecil keuntungan semakin rendah harga jual, maka semakin sedikit harga yang ditawarkan.
f.        Banyaknya Penjual/Pesaing
Banyak atau sedikitnya jumlah penjual berpengaruh terhadap besar-kecilnya harga dan jumlah barang yang ditawarkan.

Perubahan Penawaran
a.       Perubahan Biaya Produksi
Biaya produksi menentukan harga pokok barang yang diproduksi. Dengan demikian, bila biaya produksi berubah (misalnya meningkat) produsen akan mengurangi jumlah penawaran. Jika biaya produksi turun, maka akan semakin banyak barang atau jasa yang ditawarkan.
b.       Teknologi yang Digunakan
Teknologi yang digunakan dalam produksi semula dimaksudkan agar terjadi efisiensi dalam produksi. Semakin modern teknologi yang digunakan, produksi semakin efisien. Artinya, semakin modern teknologi yang digunakan, baik kualitas maupun kuantitas produksi semakin meningkat dengan biaya produksi yang semakin dapat ditekan. Oleh karena itu, kemajuan teknologi dapat mempengaruhi besar-kecilnya penawaran.
c.       Harapan Mendapatkan Laba
Besar-kecilnya laba yang diingin oleh penjual/produsen akan mempengaruhi besar-kecilnya harga jual arang kepada konsumen. Besar-kecilnya harga jual akan berpengaruh terhadap besar-kecilnya jumlah barang yang ditawarkan.
d.       Harapan Masa yang akan Datang (Expectation)
Bila produsen memperkirakan kenaikan harga di masa yang akan dating, ia akan menawarkan lebih sedikit barang saat ini. Demikian pula sebaliknya. 

SUMBER : Buku Ekonomi 1 (yudistira) Dra.Hj. Sukwiaty dkk

Sabtu, 10 Desember 2011

Penawaran (Supply)


1.    Pengertian Penawaran
Penawaran berasal dari produsen. Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual pada berbagai tingkat harga dan dalam waktu tertentu, misalnya per hari, per bulan, per tahun. Jumlah komoditas yang akan dijual oleh penjual disebut kuantitas yang ditawarkan (quantity supplied) yang merupakan arus kontinu per satuan waktu. Jumlah yang ditawarkan bisa berbeda dengan jumlah yang benar-benar dijual. Bisa saja jumlah yang ditawarkan lebih besar daripada jumlah yang benar-benar terjual.

2.    Jenis Penawaran
a.       Penawaran Individu
Penawaran individu adalah penawaran yang dilakukan oleh satu orang produsen atau penjual.
b.       Penawaran Pasar
Penawaran pasar adalah penjumlahan penawaran individu.

3.    Hukum Penawaran
Hukum penawaran menyatakan bahwa jika harga naik, kuantitas yang ditawarkan juga akan naik, ceteris paribus. Hal ini menunjukkan hubungan yang positif antara harga barang /jasa dengan kuantitas yang ditawarkan.
Produsen menawarkan kuantitas yang lebih banyak ketika harga mengalami peningkatan, karena pada dasarnya produsen juga rasional dan berusaha memaksimalkan keuntungan (laba). Ketika harga barang naik dedangkan factor lain tetap, produsen memperoleh keuntungan yang lebihbanyak jika kuantitas yang dijual lebih banyak. Dengan demikian produsen akan menawarkan lebih banyak jika harga barang meningkat. Demikian pula jika harga mengalami penurunan, produsen akan menawarkan lebih sedikit karena factor lain tetap sehingga mereka khawatir mengalami kerugian.

SUMBER : Buku Ekonomi 1 (yudistira) Dra.Hj. Sukwiaty dkk

Jumat, 02 Desember 2011

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Permintaan individu terhadap suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini :
a.       Selera
Selera bisa menjadi penentu permintaan yang paling jelas.
b.       Harga Barang atau Jasa
Harga barang suatu produk merupakan penentu permintaan yang paling penting. Seperti pada hukum permintaan, jika harga barang naik, kuantitas yang diminta dari barang tersebut turun, sedangkan bila harga turun, kuantitas yang diminta dari barang tersebut naik. Hal ini karena dipengaruhi oleh efek pendapatan dan efek subtitusi.
c.       Pendapatan
Jumlah pendapatan mempengaruhi permintaan. Jika jumlah pendapatan berkurang, permintaan juga akan berkurang. Barang yang berkurang permintaannya ketika pendapatan berkurang disebut barang normal, misalnya buah-buahan, susu, dan sebagainya. Sedangkan barang yang meningkat permintaannya karena pendapatannya berkurang disebut barang inferior.
d.       Harga Barang Lainnya yang Berkaitan (Subtitusi/Pelengkap)
Harga barang lain ikut mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang. Seperti pada hukum permintaan, kaitan suatu barang bisa berbentuk subtitusi (saling menggantikan) atau komplemen (saling melengkapi)
e.       Ekspekstasi
Ekspektasi (perkiraan tentang masa depan) ikut mempengaruhi permintaan. Jika diperkiraan harga suatu barang akan naik ditahun depan, maka konsumen akan membeli barang tersebut tahun ini, begitu juga sebaliknya, jika diperkirakan harga suatu barang akan turun tahun depan maka konsumen akan menunda pembelian barang tersebut hingga tahun depan.

Perubahan Permintaan
            Pada kurva permintaan dan hukum permintaan digambarkan dengan mengansumsikan hal-hal lain selain harga barang tersebut, seperti pendapatan, selera, dan ekspektasi konsumen tetap atau tidak berubah. Hal ini disebut ceteris paribus. Jika hal-hal lain tersebut berubah, maka akan terjadi perubahan permintaan
a.       Perubahan Pendapatan
Jika pendapatan konsumen meningkat, sedangkan harga barang tetap, maka kuantitas yang diminta akan bertambah sehingga menyebabkan permintaan konsumen meningkat. Namun apabila pendapatan konsumen mengalami penurunan, sedangkan harga barang tetap, kuantitas yang diminta akan turun sehingga menyebabkan permintaan konsumen menurun.
b.       Perubahan Selera
Jika selera berubah, maka permintaan terhadap suatu barang juga bisa berubah.
c.       Perubahan Harga yang Berkaitan
Kaitan suatu barang tertentu dengan barang lainnya bisa secara subtitusi atau komplementen.

SUMBER : Buku Ekonomi 1 (yudistira) Dra.Hj. Sukwiaty dkk

Permintaan (Demand)


1.      Pengertian Permintaan (Demand)
Dalam ilmu ekonomi permintaan adalah jumlah produk yang diinginkan dan mampu dibeli konsumen pada berbagai tingkat harga dalam jangka waktu tertentu dengan menganggap factor yang mempengaruhinya konstan/tetap (ceteris paribus).
Dari pengertian tersebut terdapat 3 hal penting, yaitu :
1.      Jumlah yang diminta (quantity demanded) merupakan kuantitas yang diinginkan konsumen. Jumlah yang diminta adalah jumlah barang/jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen.
2.      Apa yang diinginkan konsumen diikuti oleh kemampuan membeli barang/jasa tersebut pada harga barang/jasa tersebut.
3.      Jumlah yang diminta merupakan arus pembelian yang terus menerus sehingga harus dinyatakan dalam satuan waktu.

2.      Jenis Pemintaan
Ditinjau dari daya beli konsumen, permintaan dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
1.      Permintaan Absolut
Permintaan yang tidak diikuti oleh daya beli. Permintaan absolute lebih merupakan angan-angan.
2.      Permintaan Potensial
Permintaan yang memiliki daya beli, tetapi belum dilaksanakan.
3.      Permintaan Efektif
Permintaan yang disertai daya beli dan dilaksanakan.

Ditinjau dari jumlah yang melakukan permintaan, permintaan dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1.      Permintaan Individu
Permintaan individu adalah permintaan seorang individu terhadap produk tertentu.
2.      Permintaan Pasar
Permintaan pasar adalah penjumlahan permintaan individu.

3.      Hukum Permintaan
Hukum permintaan menyatakan bahwa harga sebuah barang meningkat, kuantitas yang diminta akan turun. Sebaliknya, kuantitas yang diminta akan naik jika harga sebuah barang mengalami penurunan. Dalam hal ini kuantitas yang diminta berhubungan negative dengan harga barang.
Latar belakang hokum permintaan :
a.       Efek Pendapatan dari Perubahan Harga (Income Effect)
Perubahan harga bisa menyebabkan efek pendapatan. Artinya, dengan naik-turunnya harga barang, pendapatan rill konsumen bisa berubah. Individu yang rasional bereaksi terhadap insentif, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. Jika menguntungkan, yaitu bila terjadi penurunan harga, individu akan bereaksi memperbanyak kuantitas yang diminta, sedangkan bila terjadi kenikan harga, individu akan bereaksi mengurangi kuantitas yang diminta.
b.       Efek Subtitusi dari Perubahan Harga  (Substitution Effect)
Efek subtitusi menerangkan bahwa perubahan harga suatu barang berpengaruh terhadap barang yang menjadi subtitusinya. Barang subtitusi adalah barang yang bisa menggantikan peran barang yang digantikannya.
Jika suatu barang mengalami kenaikan harga, orang akan beralih ke barang yang menjadi subtitusinya yang tidak mengalami kenaikan harga.

SUMBER : Buku Ekonomi 1 (yudistira) Dra.Hj. Sukwiaty dkk

Kamis, 01 Desember 2011

Pasar Modal


Secara sederhana “pasar” bisa diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli. Bersamaan dengan berkembangnya peradaban manusia, pengertian “pasar” bertambah luas. Saat ini, berkembang berbagai jenis pasar modern, termasuk di dalamnya pasar modal (capital markets). Pasar modern ini juga semakin berkembang. Bahkan, di pasar modal (capital markets), produk yang diperjualbelikan tidak lagi berwujud barang melainkan surat berharga (efek). Kini, berkat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIM), transaksi efek di pasar modal (capital markets) tidak lagi memakai warkat dan dapat dilakukan dari jarak jauh dengan cara remote-trading.
Pasar modal (capital markets) memperjualbelikan efek (surat berharga / securities) seperti saham, obligasi, derivatif, dan reksadana (mutual funds). Perusahaan yang membutuhkan tambahan modal usaha bisa menjual sebagian sahamnya melalui pasar modal (capital markets) atau menerbitkan surat utang (obligasi). Penambahan modal usaha dengan cara menerbitkan saham atau obligasi dilakukan perusahaan karena dianggap lebih murah daripada mengajukan kredit (credit) di bank.
Pasar modal (capital markets) adalah pasar tempat memperdagangkan berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, misalnya saham (ekuiti/penyertaan), obligasi (surat utang), reksadana, produk derivatif, maupun instrumen lainnya. Pasar modal (capital markets) merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi pemerintah, sekaligus sebagai sarana hagi masyarakat untuk melakukan kegiatan investasi. Dengan demi kian, pasar modal (capital markets) memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli surat-surat berharga dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal (capital markets) merupakan instrumen jangka panjang (lebih dari satu tahun), yaitu: saham, obligasi, reksadana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, waran, right, dan lain-lain.
Pasar modal (capital markets), sesuai UU Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 diartikan sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”. Pasar modal (capital markets) memiliki peran penting bagi kemajuan perekonomian suatu negara, yang merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal (capital markets) dapat digunakan untuk pengembangan usaha, membayar utang, penambahan modal kerja, dan lain-lain. Pasar modal (capital markets) juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi dengan membeli produk jasa keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, derivatif, dan lain- lain.
Investor membeli produk keuangan di pasar modal (capital markets) karena ingin mendapatkan keuntungan lebih besar daripada yang didapatkan dari tabungan atau deposito. Meskipun investasi saham (equity investment), obligasi, atau reksadana menjanjikan keuntungan lebih besar, kita tetap perlu berhati-hati. Investasi di pasar modal (capital markets investment) tidak dijamin pemerintah sehingga investor dapat merugi hahkan rugi total karena sahamnya tidak bernilai sama sekali. Di camping itu, meskipun bungan kecil, tabungan dan deposito cukup aman karena dijamin pemerintah cq LPS. Semakin besar risiko investasi, semakin besar pula potensi keuntungannya. Untuk meminimalkan risiko investasi, kita harus memahami investasi tersebut dengan besar. Untuk itu, teruslah asah intuisi dan tambah pengalaman tentang investasi Anda.

Sumber : Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal Oleh Iswi Hariyani, Ir. R. Serfianto